Kemenangan petahanan Donald Trump di satu desa di negara bagian New Hampshire dan kemenangan Joe Biden di desa lainnya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020, telah memicu argumentasi secara online. Ini tentunya merupakan gambaran umum terkait apa yang akan terjadi di seluruh negeri. Dikutip dari laman Russia Today , Rabu (4/11/2020), Dusun Dixville Notch dan Millsfield di New Hampshire sama sama membuka lokasi pemungutan suara pada tengah malam, dan mengumumkan hasilnya sebelum lokasi lainnya di AS.
Pada dini hari atau menjelang Selasa pagi waktu AS, Dixville Notch mengumumkan kemenangan telak untuk Joe Biden, dengan Demokrat mengambil mayoritas suara komunitas di dusun itu. Sedangkan di dusun lainnya yakni Millsfield yang berjarak 15 mil jauhnya dari Dixville Notch, Donald Trump mencetak kemenangan yang meyakinkan, dengan memperoleh 16 suara, sementara Biden mendapatkan 5 suara. Tidak ada hasil yang mengejutkan terkait perolehan suara ini, karena mirip dengan yang terjadi pada pemilu 2016 lalu.
Empat tahun silam, dusun Dixville Notch juga mayoritas memilih Hillary Clinton dari Partai Demokrat, sementara Millsfield memilih Trump yang akhirnya terulang pada pemilu kali ini dengan perolehan 16 suara di Millsfield. Millsfield memang cenderung mengarahkan dukungan ke Partai Republik, partai yang menaungi Trump. Kendati demikian, secara keseluruhan, negara bagian New Hampshire sedang mengarahkan dukungannya ke Biden, mantan Wakil Presiden AS yang kini menjadi pesaing Trump memperebutkan kursi orang nomor 1 di AS.
Jika jajak pendapat bisa dipercaya, survei terbaru menempatkan Biden lebih unggul antara 8 hingga 10 poin. Perlu diketahui, 26 suara pertama di Amerika yang memicu badai perdebatan online. Partai Demokrat dan kaum liberal pun memuji kemenangan sempurna Biden di Dixville Notch sebagai suatu tanda perubahan, dan media menulis berita utama tentang kemenangan lima poinnya.
Sedangkan pendukung Partai Republik dan Trump membalas dengan menyampaikan kisah sukses mereka sendiri. Tidak hanya itu, mereka juga menyerang media Amerika, karena berfokus pada kemenangan Biden di Dixville Notch. Di sisi lain, kaum liberal yang marah pun mengecam para pemilih 'kulit putih' di Millsfield karena telah memilih Trump.
26 suara ini merupakan 'cek ombak' saja, untuk diukur dengan hampir 100 juta suara awal yang diberikan secara nasional. Namun demikian, keributan online mengenai penghitungan pertama di New Hampshire kemungkinan menjadi gambaran umum terkait apa yang akan terjadi di seluruh negeri pada hari Selasa waktu setempat. Dengan menyebut ras, media AS memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil akhirnya.
Beberapa hari setelah pemilu, nantinya para pendukung Trump yang sudah tidak percaya pada pemberitaan media, kemungkinan akan terus mengumpulkan berita yang condong ke kaum liberal serta Dixville Notches, dibandingkan Millsfield. Ini dilakukan untuk menyerang kubu lawan, dan hasilnya, kedua belah pihak kemungkinan akan saling melecehkan dan menyerang secara online. Iklim permusuhan terkait pemilu tahun ini pun telah membuat pemilik bisnis di kota kota terbesar di Amerika menutup etalase mereka untuk mengantisipasi kekerasan yang bisa saja terjadi pasca pemilu.
Bahkan sejumlah kelompok, di antaranya Black Lives Matter serta berbagai organisasi 'Antifa' telah berjanji untuk turun ke jalan jika Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS.